Posts Tagged ‘teknik drifting’

Drifting bisa dilakukan dari tiga jenis teknik dasar yaitu:
Yang pertama adalah dengan mengandalkan kopling. Saat mendekati tikungan, driver menahan kopling, kemudian meningkatkan rpm dan downshift. Kemudian ia melepas kopling secara mendadak sehingga terjadi ”ledakan” tenaga yang bisa membuat ban belakang sampai kehilangan traction. Ini adalah teknik drifting yag paling dasar, namanya clutch-kick drift.

Teknik yang masih menggunakan kopling adalah shift lock drift. Caranya adalah saat mendekati tikungan, driver menurunkan transmisi dan memperkecil rpm sehingga drivetrain akan melambat. Kemudian ia melepas kopling tiba-tiba sehingga ban belakang kehilangan kecepatan dan kehilangan traction juga.

Selain dengan koplig, driftng juga bisa dilakukan dengan mengandalkan rem. Yang pertama adalah E-brake drift. Driver membelokkan mobilnya kemudian langsung menarik rem tangan untuk mengunci ban belakang dan bagian belakang mobilnya akan nge-drift. Ini juga salah satu tekik driting paling dasar.

Cara yang kedua adalah breaking drift. Driver membelokkan mobilnya sambil mengerem untuk mendorong berat mobil ke bagian depan, kemudian ban belakang mobil akan kehilangan beban dan pastinya kehilangan traction. Disini akan digunakan kombinasi rem dan perseneling untuk mempertahankan drift tanpa mengunci ban belakang.

Cara lainnya adalah long slide drift. Di atas track lurus yang panjang, driver memacu mobilnya diatas 160 km per jam, kemudian tiba-tiba menarik rem tangan. Hal ini akan menyebabkan drifting dengan sliding yang panjang. Teknik yang cukup sulit dan butuh keakuratan yang tinggi

Ada dua teknik utama yang digunakan oleh drifter untuk menciptakan gerakan drift yaitu Clutching (penggunaan kopling) dan braking (penggunaan rem). Dalam teknik clutching, saat mobil pembalap mendekati tikungan, ia akan menekan kopling dan pindah ke gigi 2. Lalu pembalap akan menekan gas sampai sekitar 4500 rpm. Saat kopling dilepas, akan ada putaran kuat pada ban karena saat itu mesin sedang beroutar cepat. Kekuatan besar mendadak ini membuat ban belakang berputar sangat cepat sampai kehilangan traksi dan bagian belakang mobil akan melintir.

Sementara dalam teknik braking, pengemudi menarik rem tangan saat memasuki tikungan sehingga menyebabkan ban belakang terkunci dan kehilangan traksi dan menciptakan gerakan drift. Teknik ini adalah satu-satunya teknik yang bisa digunakan untuk mobil-mobil front wheel drive. Sementara mobil rear wheel drive memiliki setidaknya satu lusin teknik. Inilah sebabnya lebih banyak pro drifter yang menggunakan mobil rear wheel drive.

Salah satu teknik variasi untuk drifting bernama Kansei drift. Atau lebih umum disebut dengan dynamic drift. Cara melakukan drift ini adalah saat memasuki tikungan, driver harus terus menjaga mobil tetap dalam kecepatan tinggi kemudian driver tiba-tiba melepas pedal gas yang kemudian mengakibatkan berpindahnya berat mobil ke ban depan. Ban belakang akan kehilangan traction dan terjadilah drifting.

Teknik lainnya adalah swaying drift. Teknik ini sangat mirip dengan feint drift. Bedanya teknik ini hanya bisa dilakukan jika ada jalur lurus yang panjang sebelum memasuki tikungan. Ketika drift telah terjadi, driver manjaga keseimbangan kedua sisi mobilnya dengan menggunakan setir. Ketika swaying drift terjadi, bagian sisi belakang mobil akan terombang-ambing.

Teknik dirt drop drift adalah teknik yang unik. Yang paling diandalkan di teknik ini bukan kopling atau gas, melainkan tanah. Driver mengarahkan ban belakang mobil ke tanah di sisi luar sirkuit. Hal ini membuat mobil drifting. Driver biasanya menggunakan teknik ini untuk menghadapi multiple turns.